Selesai!
Clyde segera memanggil kakeknya seolah-olah dia tidak bisa menerimanya.
"Tuan Kepala!"
Tapi itu sia-sia. Misinya sudah selesai.
Aku menundukkan kepalaku dengan sopan.
"Aku tidak akan merusak reputasi BEM."
"Haha! Aku menantikannya di masa depan."
Clyde menatapku seolah-olah dia sedang melihat hal paling bodoh di dunia saat kami tertawa haha hoho seperti kami sudah dekat.
Apa menurutmu kepala menyukaiku hanya karena dia memuji dan tertawa bersamaku? Tentu saja, aku tahu tidak seperti itu. Faktanya, dia orang yang menganggap Theresa bodoh, lebih dari Clyde.
Ding!
[Konstelasi 'Lahir dari Hati Theresa' telah mensponsori 1.000 koin.]
[Apa urusan orang itu? Mengapa dia meremehkan anak kita?]
"Kalau begitu jangan berkelahi, kalian berdua yang rukun."
Kepala meninggalkan kami dengan nasihat yang akan diberikan kepada anak kecil, lalu dia meninggalkan ruang BEM.
Clyde menertawakanku begitu kakeknya menghilang.
“Kebodohanmu selalu membuatku heran. Itu membuatku ingin memastikan apa kau benar-benar manusia.”
Siapa yang membuatnya? Siapa yang membuat Clyde begitu kasar?
Aku tersenyum dengan sopan dan mengabaikannya.
“Ya. Aku tahu. Aku tidak akan bisa menembus mana-mu jika aku lebih bodoh.”
“…Apa?”
“…Eh?”
Ding!
[Konstelasi ‘Cider Pass’ telah mensponsori 1.000 koin.]
[ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ]
Terlambat menyadari kesalahanku, aku mengerutkan bibirku ke dalam. Aku pasti gila. Tidak peduli seberapa kesalnya aku, dia bukan orang yang ucapannya bisa kubalas!
Clyde mengerutkan kening dan memasang ekspresi merenungkan ucapanku. Itu jelas sarkasme, tetapi dia yakin Theresa tidak mungkin mengatakan hal itu padanya, jadi dia menjadi bingung.
“Apa maksudmu? Apa kau benar-benar berpikir kau bisa menjadi sesuatu hanya karena kau berhasil menembus mana-ku sekali?”
“…Tidak? Tidak mungkin.”
Aku tahu aku akan menyerah pada paksaan. Hidup itu berharga, dan masih banyak hal yang belum kulakukan. Mereka bilang hidup itu penuh penyesalan.
Mari kita mundur sebelum temperamen pemberontak dalam diriku merajalela lagi.
“Aku ada kuliah, jadi aku harus pergi. Aku mengharapkan kerja samamu yang baik. Selamat tinggal!”
Aku meninggalkan ruang BEM dengan langkah cepat dan menuju ruang kuliah. Langkahku melintasi koridor terasa ringan, tetapi menjadi tergesa-gesa seolah ada sesuatu yang mengejarku. Itu karena Clyde melangkah di belakangku dengan tangan di sakunya.
Para siswa melirik kami dengan mata penuh tanya. Awalnya, akulah yang seharusnya mengikutinya, tetapi posisinya terbalik, jadi terlihat aneh. Aku bahkan melihat anggota Clybe datang dari jauh seperti segerombolan awan.
Dia akan menyusul dengan kecepatan seperti ini.
Saat itulah aku berbelok dengan cepat saat menoleh ke belakang seperti mangsa yang dikejar binatang buas. Buk!
Itulah sebabnya kamu harus berhati-hati melihat ke depan di jalan yang banyak dilalui orang. Aku menabrak sesuatu dan jatuh ke belakang.
“Argh!”
Tak!
Untungnya, Damian menopang pinggangku dari depan, dan Clyde menopang punggungku sebelum aku jatuh ke lantai. Tiba-tiba, seperti sandwich, aku terjepit di antara dua tokoh utama pria. Itu adalah situasi yang sangat buruk.
Ding!
[Konstelasi ‘Romance Pass’ telah mensponsori 1.000 koin.]
[Aaaaaaaaaaah!!!!!!!]
…meskipun bagi sebagian orang, itu adalah adegan di mana dopamin mereka meledak.
[Konstelasi memperhatikan saat dua protagonis pria muncul pada saat yang sama.]
Situasi saat ini tampak sangat menarik tidak hanya bagi Konstelasi ‘Romance Pass’ tetapi juga bagi Konstelasi lainnya.
Sebelum aku sempat meminta maaf, Damian tertawa.
“Ini sudah ketiga kalinya kita bertabrakan.”
“Maaf sekali lagi… Aku mungkin agak ceroboh.”
Sebenarnya, salah satu nama panggilanku adalah kuda pacuan. Itu nama panggilan yang berasal dari sudut pandang yang sempit. Namun, Damian sama sekali tidak peduli.
“Tidak. Tidak apa-apa asalkan kamu tidak terluka.”
Seperti kebiasaan, aku mengecek tingkat kesukaannya.
[Kesukaan: ❤️🤍🤍🤍🤍]
Warna merah yang membuatku merasa tenang hanya dengan melihatnya, menerangi jendela status dengan terang seperti saham yang sedang naik daun. Seperti yang diharapkan, seorang anak dengan hati merah memiliki kepribadian yang berbeda. Dia tampak seperti malaikat.
Saat aku merasa gembira, sebuah suara dingin terdengar dari atas kepalaku.
"Bisakah kau berdiri sekarang?"
Aku hampir jatuh ke pelukan Clyde saat aku hampir jatuh ke belakang. Pada saat itu, aku mengangkat tubuh bagian atasku dan dengan malu-malu mengungkapkan rasa terima kasihku.
"Terima kasih sudah memelukku."
Clyde mengangkat alisnya seolah-olah aku sedang berbicara omong kosong.
“Aku tidak memelukmu, aku menghentikanmu. Agar kau tidak berguling-guling di lantai dan menghalangi jalanku. Jadi yang harus kau katakan bukanlah terima kasih, tetapi permintaan maaf.”
Ia bahkan mengusap tangannya seperti orang yang menyentuh benda-benda kotor.
“…Uh, maaf.”
Dan Clyde tiba-tiba menyambar formulir pendaftaran di tanganku.
“Bahkan jika kau bergabung dengan BEM atas perintah presdir, bukankah kau seharusnya tetap mengajukan formulir pendaftaran?”
Aku mengepalkan tanganku, yang kusembunyikan di balik ujung rokku sehingga Clyde tidak dapat melihatnya. Ironisnya, ia benar.
Damian, yang saat itu terdiam, memiringkan kepalanya.
“Theresa, apa kamu bergabung dengan BEM?”
“Ya. Jika bergabung dengan BEM, aku akan mendapat banyak poin tambahan. Tahun keempat adalah waktu yang penting.”
Damian memiliki ekspresi aneh di wajahnya sejenak dan segera tersenyum cerah.
“Bagus. Kita akan lebih sering bertemu.”
Aku tidak tahu. Kurasa melakukan aktivitas klub hidup-dan-mati bersama bukanlah hal yang baik.
“Ya. Aku tahu.”
Saat kami sedang mengobrol, Clyde lewat tanpa berpamitan. Namun, ruang kuliah yang dimasukinya adalah ruang kuliah yang juga harus kumasuki.
Aah, aku heran mengapa dia mengikutiku, tetapi jurusan kami sama saja... Itu adalah kenyataan yang menyedihkan.
"Waah, Nona Theresa!”
Sementara itu, Clybe ada di dekatku. Sepertinya mereka akan menyeret kakiku terlalu lama. Itu sebabnya aku lari ke ruang kuliah.
Aku mengucapkan selamat tinggal kepada Damian dengan tergesa-gesa, melambaikan tanganku seolah bergerak dengan kecepatan 2x.
“Kalau begitu, sampai jumpa lain waktu!”
Saat itulah aku membuka pintu ruang kuliah dan masuk.
“Eksekutif Mahasiswa…”
Sebelum pintu ruang kuliah ditutup, aku mendengar suara rendah Damian dan tanpa sadar menoleh. Aku bisa melihat profilnya yang dingin melalui celah pintu yang perlahan tertutup.
“――――”
Creee- Tak.
Pintunya tertutup.
Aku memiringkan kepalaku dengan perasaan tidak enak.
“Ini akan menyenangkan.”
Apa maksudnya dengan itu?
8. Bakat yang tak terduga
Kuliah Profesor Ilya berjalan lancar. Karena teorinya sangat rumit, cukup bagus bahwa aku tidak punya waktu untuk berpikir karena aku sedang berjuang melawan pencatatan.
Masalahnya adalah kuliah lainnya. Kuliah <Transcormasi Sihir> berorientasi pada praktik, jadi aku punya banyak waktu luang.
“Keluarlah satu per satu dan ubah bunga ini menjadi kupu-kupu. Siswa yang berhasil sekaligus akan diberi poin tambahan.”
Sementara para siswa berjuang mengubah bunga menjadi kupu-kupu, aku merenungkan apa yang Damian maksud.
Mengapa dia mengatakan itu akan menyenangkan ketika aku bergabung dengan BEM? Apa yang menurutnya akan menyenangkan?
Itu bukan nuansa senang memiliki teman dekat yang bergabung dengan klub yang sama. Tapi aku merasa sedikit terganggu.
Boom! Boom! Bang!
“Kyaa! Mengapa itu menjadi tanaman pemakan manusia, bukan kupu-kupu?!”
“Sepertinya ada yang salah, Profesor! Kupu-kupu itu memiliki jarum beracun!”
“Itu bukan kupu-kupu. Itu tawon berumur panjang. Berikutnya!”
Profesor dengan cepat menolak para siswa yang gagal mentransformasi dan mengurangi giliran.
“Argh! Profesor, bunga itu tiba-tiba menyerangku!”
“Jika kamu tidak mengingat gambar yang tepat, tidak peduli berapa banyak mana yang kamu masukkan, hasilnya tidak akan keluar dengan benar. Berikutnya!”
Saat giliranku mendekat secara bertahap, aku melanjutkan pikiranku dengan linglung. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, jadi aku harus menghilangkan elemen akhir yang buruk.
Aku mendesah saat melihat Ulysses Swallowtail [jenis kupu-kupu] yang ada di jariku.
“Hahh, Ini sulit.”
Profesor yang berada di sebelahku berkata kepadaku dengan tatapan bingung.
“… Kamu tampaknya sedang memikirkan sesuatu yang lain sepanjang kuliah hari ini, tetapi kamu langsung mengubahnya menjadi kupu-kupu.”
Aku berusaha sekuat tenaga untuk setenang mungkin agar tidak menunjukkan ekspresi cemberutku.
“Aku langsung berhasil dengan mengikuti penekanan Profesor untuk mengingat adegan yang tepat di kepalaku.”
Profesor itu membelalakkan matanya seolah-olah dia tidak menyangka kata-kata ini akan keluar dari mulutku dan berkedip beberapa kali dengan cepat.
“…Benar. Seperti itu. Seorang penyihir adalah makhluk yang mewujudkan sebuah gambar. Bahkan mana yang melimpah akan sia-sia jika kamu tidak melatih imajinasimu dengan baik.”
“Anda benar.”
“Aku tidak percaya Siswa Theresa, yang paling buruk dalam hal ini, memperoleh pencerahan sekaligus. Ini adalah hari yang paling membanggakan dalam karier mengajarku.”
Profesor itu menatapku dengan hangat dengan mata yang sedikit berkaca-kaca seolah-olah dia benar-benar tersentuh, lalu melanjutkan.
“Tolong terus bekerja keras.”
“Mari kita terus mengabdikan diri.””
“Saya akan melakukannya.”
“Ya, ya. Baiklah, selanjutnya!”
Fyuuh. Untungnya, semuanya berjalan dengan baik.
Comments Box